Benarkah Mengajukan Masalah, Melatih Berpikir Kritis dan Kreatif?
“Benarkah siswa akan berpikir kritis bila diminta membuat soal? Atau berpikir kreatif?”, demikian pertanyaan yang diajukan peserta pelatihan pembelajaran pengajuan masalah (poblem posing) guru SMP di Kabupaten Magetan pada tanggal 26 Juli 2019. Problem posing dalam pembelajaran intinya meminta siswa untuk mengajukan soal atau masalah. Latar belakang masalah dapat berdasarkan topik yang luas, soal yang sudah dikerjakan atau informasi tertentu yang diberikan guru kepada siswa. Kalau membuat soal perlu memahami materi yang akan dibuat dan konteksnya, sehingga perlu pemikiran kritis seperti menganalisis hubungan antar materi, apakah sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, bagaimana latar atau konteks masalah yang dibuat, juga memikirkan apakah soal bisa dikerjakan atau tidak. Begitulah penjelasan Tatag Yuli Eko Siswono, sebagai ketua prodi Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana Unesa sekaligus ketua kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Lanjutnya, membuat soal memberikan siswa memproduksi soal sesuai dengan pemahaman dan pemikiran kreatifnya. Siswa dapat membuat soal yang sesuai dengan pemahaman konsep, konteks, dan keinginannya yang asli dan mungkin “baru”.
Pelatihan dilanjutkan oleh Dr. Ismail, M.Pd yang memberikan penguatan tentang pemecahan masalah dan pengajuan masalah sebagai keterampilan yang diperlukan pada abad 21 ini. Dr. Endah Budi Rahaju, M.Pd yang terlibat banyak pada kegiatan pengembangan pembelajaran di Direktorat SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menguraikan langkah pembelajaran pengajuan dan pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis maupun berpikir kreatif. Langkah pembelajaran meliputi pengkondisian siswa, orientasi masalah melalui pengajuan dan pemecahan masalah, membimbing siswa secara individu/kelompok, mengkomunikasikan hasil tugas, dan memberikan evaluasi dan refleksi kegiatan.
Gambar 2. Dr. Endah Budi Rahaju memberikan materi tentang langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan dilanjutkan dengan praktik pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didalamnya memuat kegiatan tugas pengajuan masalah. Guru SMP yang terlibat dalam kegiatan ini sesuai bidang studi berhasil merancang tugas pengajuan masalah dan RPP yang layak untuk digunakan dalam situasi pembelajaran. Guru mengatakan bahwa pelatihan sangat bermanfaat dalam mengembangkan pembelajaran di kelas dan berharap kegiatan ditindaklanjuti.